Ramalan jayabaya tentang nusantara

Sekitar tahun 1135-1157 kerajaan kediri di pimpin seorang raja bernama prabu jayabaya yang termasyur,terutama ramalan nya tentang nusantara yang tertulis dalam sebuah kitab yang dimana hasil ramalan nya tersebut terbukti di zaman sekarang. Inilah beberapa ramalan prabu jayabaya yang telah terbukti.
Ramalan jayabaya

1. Banyak orang yang pingin kaya secara gampang.

“Akeh wong nyambut gawe apik-apik, pada krasa isin, luwih seneng ngapusi, wegah nyambut gawe,kepengen kepenak, ngumbar hawa nafsu angkara murka, ngedekke durhaka.”
Artinya: “Banyak orang yang punya pekerjaan baik-baik justru malu dan memilih untuk menipu, tak mau bekerja hanya ingin hura-hura, mengedepankan hawa nafsu syetan, memperbanyak dosa.”
Ramalan ini menceritakan bahwa akan banyak orang yang malu melakukan pekerjaan baik-baik dan lebih memilih untuk menipu agar bisa kaya dengan cepat. Sekarang banyak masyarakat Indonesia yang ingin cepat kaya hanya untuk mengutamakan gengsi dan mengumbar hawa nafsu mereka, meskipun mereka harus melakukan pekerjaan yang tidak baik. Contohnya saja korupsi.
2. Adanya budaya koruptor.

“Akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe. Akeh menungso mung ngutamakke duwuit, lalu ke-menungsan, lali kebecikan, lali sanak lali kadang.”
Ramalan Jayabaya tersebut memiliki arti, “Akan banyak janji yang tidak ditepati, banyak orang melanggar sumpahnya sendiri, mereka hanya mengutamakan uang dan lupa dengan kemanusiaan, sikap baik, dan bahkan lupa dengan saudara dan asal usulnya.”
Ramalan ini jadi kenyataan sekarang bukan? Banyak para pejabat atau pemimpin yang menebar janji-janji manis. Mereka banyak berjanji hanya untuk mendapatkan suara dari masyarakat. Wajahnya tersenyum, perkataannya begitu manis, tapi hatinya tak lebih mulia dari kotoran hewan. Ketika mereka berhasil jadi pejabat, mereka melanggar semua janji yang pernah diucapkannya. Mereka malah mencuri uang rakyat, bukannya membantu mensejahterakan rakyat.

3. Perubahan iklim yang ekstrim.


Sejak ratusan tahun silam, Jayabaya sudah meramalkan kedatangan global warming. “Akeh udoh salah mongso,” yang memiliki arti “Datangnya mangsa di mana hujan salah musim.”
Ramalan ini sejajar dengan kondisi iklim sekarang, terutama di Indonesia. Musim hujan sudah tidak pada tempatnya lagi dan bahkan tidak menentu. Perubahan iklim ini tentunya disebabkan oleh global warming yang tak lepas dari perbuatan manusia itu sendiri.

4. Bencana dimana mana.

“Lindu ping pitu sedihno, lemah bengkah, pagebluk rupo rupo". Ramalan ini menjelaskan tentang zaman di mana banyak sekali terjadi bencana di Indonesia. “Gempa tujuh kali sehari, tanah pecah merekah, bencana macam-macam.”
Ramalan tersebut benar-benar terjadi sekarang. Gempa di Lombok kemarin adalah salah satu bukti kebenaran ramalan ini. Tanah pecah mengandung makna musim kemarau yang panjang dan banyak tanah yang tidak subur karena polusi.

5. Datang nya bangsa penjajah.

Dalam buku ramalan Jayabaya, pernah disebutkan akan datang bangsa berkulit kuning yang melepaskan Indonesia dari cengkraman bangsa berkulit putih. Bangsa berkulit kuning di sini adalah Jepang, sedangkan kulit putih adalah Belanda.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Indonesia baru lepas dari penjajahan Belanda ketika Jepang datang dan mengusir Belanda dari Nusantara. Kemudian Jepang menjajah Indonesia selama lebih dari tiga tahun, namun penderitaan yang ditimbulkan dari penjajahan tersebut sama-sama pahitnya.

Komentar

Postingan Populer