Ciri anak indigo
Baru baru ini kembali ramai diberitakan di televisi mengenai fenomena indigo,termasuk
Orang indigo adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk merasakan, mendengar atau melihat sesuatu yang tidak dapat dirasakan, didengar dan dilihat oleh kebanyakan orang. Hal ini disebabkan karena kesesuaian frekuensi indigo dengan alam lain sehingga seorang indigo dapat melihat makhluk halus.
Definisi ini mirip sekali dengan halusinasi. Halusinasi adalah mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada stimulusnya. Tiba tiba melihat seseorang di suatu ruangan, padahal tidak ada apapun di ruangan tersebut. Mendengar sesuatu, padahal tidak ada siapapun yang berbicara atau tidak ada kejadian apapun. Halusinasi dan sensasi yang dialami oleh seorang indigo memiliki inti yang sama. Yaitu melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak dialami oleh orang lain. Dan sensasi ini lebih dari sekedar khayalan yang dapat kita bayangkan tetapi tidak dapat dirasakan oleh panca indera. Pertanyaan yang muncul adalah apakah seorang indigo mengalami halusinasi?
Halusinasi adalah pengalaman persepsi seseorang yang benar benar ditangkap oleh panca indera, benar benar terlihat, benar benar terdengar atau terasa. Berbeda dengan khayalan yang hanya ada di angan angan, tetapi tidak berwujud nyata. Tidak pula seperti mimpi yang sensasi nya hilang saat terbangun. Halusinasi terjadi dalam kondisi sadar. Begitupun apa yang dialami oleh seorang indigo. Semua sensasi tersebut terjadi saat terjaga. Dan sampai sejauh ini halusinasi dan pengalaman seorang indigo tampak serupa. Tetapi kenyataannya indigo dan halusinasi yang terjadi pada gangguan jiwa adalah hal yang berbeda.
Lalu, bagaimana membedakan seorang yang mengatakan melihat atau mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak dilihat, didengar atau dirasakan oleh orang lain?. Berikut ini adalah beberapa perbedaan yang dapat membantu kita mengenali apakah seseorang berhalusinasi karena gangguan jiwa nya atau benar memiliki kemampuan indigo.
Orang dengan gangguan jiwa memiliki perilaku yang tidak wajar (misal bicara sendiri, berpakaian tidak sesuai, tidak menjaga kebersihan diri, berbicara tidak terorganisir) dan tidak menyadari bahwa perilakunya tidak wajar, sedangkan orang indigo menyadari perilakunya yang tidak wajar (misal bicara sendiri, ketakutan, menjauhkan diri dari orang lain karena merasa berbeda)
Orang dengan gangguan jiwa tidak mengalami stress yang berlebihan, mereka sudah mencapai ambang batas stress sehingga perilakunya justru lebih santai. Orang dengan gangguan jiwa merasa lebih tenang dengan menciptakan 'dunia'nya sendiri. Sedangkan seorang indigo mengalami stress berlebihan karena berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupannya sehari hari yang disebabkan oleh perilakunya yang 'berbeda'
Terakhir adalah ciri yang terpenting, inilah yang menjadi batasan seseorang gangguan jiwa atau tidak. Yaitu, kemampuan 'reality testing' nya. Kemampuan ini adalah kemampuan seseorang untuk mempersepsikan kenyataan dengan sesuai. Orang dengan gangguan jiwa menunjukkan gangguan dalam mempersepsikan kenyataan, artinya orang dengan gangguan jiwa seringkali salah memahami kenyataan. Baik tentang apa yang ditangkap panca indera atau memahami kejadian di sekitarnya, misalnya menganggap orang lain bermaksud jahat pada dirinya, atau menganggap bahwa dirinya adalah artis dan sebagainya. Sedangkan seorang indigo tidak mengalami gangguan dalam 'reality testing' ini. Mereka tetap bisa memahami kejadian di sekitarnya, dan memahami tentang dirinya sendiri. Seiring dengan waktu, seorang indigo mampu mengontrol kemampuan indigo nya, sehingga dapat hidup wajar seperti layaknya orang normal lainnya.
Jelas terlihat bedanya, bukan? Jadi bukan psikolog atau psikiater yang diperlukan oleh seorang indigo. Dan tidak menutup kemungkinan seseorang dengan gangguan jiwa, pun dapat melihat sosok yang tidak kasat mata alias hantu. Baca juga Asal muasal nyi roro kidul .
Sekian...
Orang indigo adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk merasakan, mendengar atau melihat sesuatu yang tidak dapat dirasakan, didengar dan dilihat oleh kebanyakan orang. Hal ini disebabkan karena kesesuaian frekuensi indigo dengan alam lain sehingga seorang indigo dapat melihat makhluk halus.
Definisi ini mirip sekali dengan halusinasi. Halusinasi adalah mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada stimulusnya. Tiba tiba melihat seseorang di suatu ruangan, padahal tidak ada apapun di ruangan tersebut. Mendengar sesuatu, padahal tidak ada siapapun yang berbicara atau tidak ada kejadian apapun. Halusinasi dan sensasi yang dialami oleh seorang indigo memiliki inti yang sama. Yaitu melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak dialami oleh orang lain. Dan sensasi ini lebih dari sekedar khayalan yang dapat kita bayangkan tetapi tidak dapat dirasakan oleh panca indera. Pertanyaan yang muncul adalah apakah seorang indigo mengalami halusinasi?
Halusinasi adalah pengalaman persepsi seseorang yang benar benar ditangkap oleh panca indera, benar benar terlihat, benar benar terdengar atau terasa. Berbeda dengan khayalan yang hanya ada di angan angan, tetapi tidak berwujud nyata. Tidak pula seperti mimpi yang sensasi nya hilang saat terbangun. Halusinasi terjadi dalam kondisi sadar. Begitupun apa yang dialami oleh seorang indigo. Semua sensasi tersebut terjadi saat terjaga. Dan sampai sejauh ini halusinasi dan pengalaman seorang indigo tampak serupa. Tetapi kenyataannya indigo dan halusinasi yang terjadi pada gangguan jiwa adalah hal yang berbeda.
Lalu, bagaimana membedakan seorang yang mengatakan melihat atau mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak dilihat, didengar atau dirasakan oleh orang lain?. Berikut ini adalah beberapa perbedaan yang dapat membantu kita mengenali apakah seseorang berhalusinasi karena gangguan jiwa nya atau benar memiliki kemampuan indigo.
Orang dengan gangguan jiwa memiliki perilaku yang tidak wajar (misal bicara sendiri, berpakaian tidak sesuai, tidak menjaga kebersihan diri, berbicara tidak terorganisir) dan tidak menyadari bahwa perilakunya tidak wajar, sedangkan orang indigo menyadari perilakunya yang tidak wajar (misal bicara sendiri, ketakutan, menjauhkan diri dari orang lain karena merasa berbeda)
Orang dengan gangguan jiwa tidak mengalami stress yang berlebihan, mereka sudah mencapai ambang batas stress sehingga perilakunya justru lebih santai. Orang dengan gangguan jiwa merasa lebih tenang dengan menciptakan 'dunia'nya sendiri. Sedangkan seorang indigo mengalami stress berlebihan karena berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupannya sehari hari yang disebabkan oleh perilakunya yang 'berbeda'
Terakhir adalah ciri yang terpenting, inilah yang menjadi batasan seseorang gangguan jiwa atau tidak. Yaitu, kemampuan 'reality testing' nya. Kemampuan ini adalah kemampuan seseorang untuk mempersepsikan kenyataan dengan sesuai. Orang dengan gangguan jiwa menunjukkan gangguan dalam mempersepsikan kenyataan, artinya orang dengan gangguan jiwa seringkali salah memahami kenyataan. Baik tentang apa yang ditangkap panca indera atau memahami kejadian di sekitarnya, misalnya menganggap orang lain bermaksud jahat pada dirinya, atau menganggap bahwa dirinya adalah artis dan sebagainya. Sedangkan seorang indigo tidak mengalami gangguan dalam 'reality testing' ini. Mereka tetap bisa memahami kejadian di sekitarnya, dan memahami tentang dirinya sendiri. Seiring dengan waktu, seorang indigo mampu mengontrol kemampuan indigo nya, sehingga dapat hidup wajar seperti layaknya orang normal lainnya.
Jelas terlihat bedanya, bukan? Jadi bukan psikolog atau psikiater yang diperlukan oleh seorang indigo. Dan tidak menutup kemungkinan seseorang dengan gangguan jiwa, pun dapat melihat sosok yang tidak kasat mata alias hantu. Baca juga Asal muasal nyi roro kidul .
Sekian...
